Sunday, October 7, 2012

Today, a year ago (part 2)

Home, home, home!!
Setelah 20 jam lebih perjalanan USA-Dubai-Indonesia, akhirnya saya kembali ke tanah air. Saya dijemput di airport oleh papa dan abang sepupu, dan langsung menuju ke rumah tante, kakaknya papa yang juga alumni AFS, tempat saya menginap sampai selesai re-orientasi. Re-orientasi berlangsung selama 3 hari di Wisma Handayani, yang juga merupakan tempat diadakannya orientasi setahun lalu. Orientasinya bisa dibilang biasa aja, nggak seseru orientasi setahun lalu. Re-orientasi diakhiri dengan pembagian sertifikat penghargaan atas partisipasi kami dalam program ini.
Bina Antar Budaya re-orientation
Dua setelah orientasi saya kembali ke Medan. Rasanya bercampur-campur, excited, deg degan, semua jadi satu. Penerbangannya nggak begitu bagus, pesawat saya sempat di delay landingnya karena hujan lebat yang membuat jarak pandang tidak memenuhi syarat untuk keamanan landing. Begitu akhirnya pesawat mendarat, saya mengambil koper dan langsung bertemu adik saya dan Ojan yang menjemput di Bandara. Sebenarnya agak kecewa karena mama nggak ikut menjemput di bandara, tapi saya nggak nyangka kalo alasan mama nggak ikut jemput karena mereka sedang menyiapkan surprise-welcoming party di rumah. Sahabat-sahabat dan keluarga saya ternyata sudah menunggu saya dirumah, dan ini benar-benar membuat saya terharu dan senang skaligus. Dirumah udah tersedia banyak makanan Indonesia, dan pastinya masakan mama saya, yang udah saya kangenin beberapa bulan terakhir. Saya juga dapat lukisan dari sahabat-sahabat saya, minniatur wall-e dari akbar, dan home made cupcakes dari ojan sebagai welcome-home gifts.
The surprise-welcoming party
Selama bulan Ramadhan sampai lebaran, saya menghabiskan waktu di tempat papa di Bengkulu. Rasanya seperti kembali ke Seaford, kota kecil, sepi, dan kinda boring. Biasanya kami pergi ke pantai buat sekedar jalan-jalan atau sepedaan. Kadang saya dan keluarga juga pergi ke mall buat nonton atau buka puasa bersama. Hari-hari lainnya saya gunakan untuk les private, mengejar ketinggalan-ketinggalan di sekolah selama ini.
Days in Bengkulu

Idul Fitri 2012
Yah begitulah hari-hari saya setelah kembali ke tanah air, bisa dibilang boring dan gaada yang spesial. Setiap hari rasanya monoton, dibuat stress sama sekolah, bingung sama pilihan kuliah nanti dan terlebih lagi capek sama ekspetasi orang terhadap saya, yang kadang-kadang jadi tekanan tersendiri. Tapi untungnya saya masih punya sahabat-sahabat saya, yang secara nggak langsung menghilangkan kejenuhan dan ke penatan sama kehidupan saya yang monoton. Saya juga mendapat dua teman baru, satu dari Perancis dan satu dari jerman, keduanya adalah anak pertukaran pelajar yang d host di Medan.

Well, that how my life is so far. There are still many things coming up this up. Keep reading my blog and wait for my life's stories!
Quality time with besties

Saturday, September 15, 2012

Today, a year ago (part 1)

I know, I know... It has been a long time I haven't post anything on this blog, not because I lost my interest with this blog, but more because of the crazy busy days of school. Ga cuma guru-guru yang tanpa perikemanusiaan ngasi peer dan tugas yang buannyakk nya minta ampun, tapi juga kesibukan yang diakibatkan bimbel yang hampir setiap hari, pulang sekolah sampai habis maghrib. Jadinya, waktu Sabtu dan Minggu saya maanfaatkan buat istirahat dirumah atau mengilangkan stress bersama teman-teman.

Re-adjustment yang saya alami bisa dibilang nggak mulus-mulus amat. Di minggu pertama saya mengalami homesick gila-gilaan yang bikin saya pengen balik ke Amrik. Culture shock termasuk didalamnya, namun terlebih lagi cara berfikir saya yang kadang nggak cocok dengan pemikiran orang disini. Sering terjadi bentrokan di hati saya, apalagi mengenai segala sistem di Indonesia yang bikin saya stress dan makan hati, termasuk urusan sekolah dan sebagainya. Sampe kadang saya berfikir, is it right to have a thought like this? Sometimes I feel like I couldn't fit in, that this isn't the place where I belong, yet, this is the place where I come from. 

Well, I don't want to fill this blog with how much I'm struggled with everything here. Let just talk about my long-long travel back home. Saya officially meninggalkan rumah hostfam kira-kira jam 3 sore. Perasaan saya, seperti yang sudah bisa ditebak, sedih pastinya. Berat sekali rasanya ngelihat rumah untuk terakhir kalinya dan say good bye sama semuanya. Dan ga cuma sampe disitu, kesedihan saya semakin menjadi-jadi saat saya harus berpisah sama sahabat saya dari Norway, Hanna. Saya meninggalkan Delaware jam 7 malam dan sampai di camp jam 9 malam. Disitu kami diberi orientasi singkat mengenai travel. Tepat jam 12 malam kami berangkat ke camp terakhir di New York. 

The last bus ride:(
Kami tiba di camp jam 4 subuh dan karena flight saya jam 12.45 malam, saya menyempatkan diri untuk makan dan tidur. Koper saya unfortunately tiga-tiganya overweight, ya, tiga. Bisa dibayangkan gimana paniknya saya, tapi ntah kenapa keberuntungan lagi berpihak sama saya, kakak-kakak yang ngurusin check in saya dengan baik hatinya nggak ngecharge saya apapun dan bahkan mengizinkan saya memasukkan koper ketiga FREE. Saya langsung lega dan sumringah karena kemudahan yang saya dapatkan.

I came with only one suitcase and ended up like this
Penerbangan dari New York ke Dubai memakan waktu 13 jam, dan lagi, keberuntungan sedang memihak saya. Saya yang nggak nyaman karena harus duduk diantara dua laki-laki Arab bermuka seram, meminta stewardess agar saya bisa dipindahkan. Dan voila! Saya diberi bangku yang kana kirinya tidak ada yang menempati. Jadilah saya tidur 2 jam setelah pesawat take off dan bangun dua jam sebelum pesawat landing. Karena kelamaan tidur di pesawat saya memutuskan buat mandi dan bersih-bersih, lalu jalan-jalan di airport Dubai yang untungnya lebih-lebih dari mall di Indonesia. Semua lengkap mulai dari toko barang-barang branded sampe supermarket. Saya pun menghabiskan sisa-sisa dollar saya untuk membeli kaos Ferrari, make up, beberapa pajangan khas timur tengah, dan heeellll yeah! Coklat Lindt yang seabrek-abrek!

Heaven on earth
Ada sedikit accident yang hampir bikin jantung saya copot, saya ternyata salah gate penerbangan! Saya juga bingung kenapa banyak sekali orang-orang berjubah hitam dan putih yang mau datang ke Indonesia. Dan sialnya saya baru sadar kesalahan saya saat pengumuman boarding di kumandangkan dan ternyata itu adalah gate yang untuk ke Islamabad. Saya langsung down dan panik karena itu juga merupakan waktu boarding saya. Jadilah saya lari-larian dari gate yang terletak diujung airport ke papan pengumuman untuk mencari gate saya yang sebenarnya, yang terletak ditengah-tengah airport. Eng ing eng.... seakan belum cukup penderitaan saya, ternyata gate saya berada diujung lain dari bandara itu. Saya lari-larian kaya orang gila dan sampai tepat waktu, FYI kalau jalan denga kecepatan biasa dari ujung ke ujung airport bisa memakan waktu lebih dari 20 menit. Sampai di gate ini terasa sekali suasana 'Indonesianya', apalagi ada TKI-TKI yang lagi muter lagu kucing garong (I'm not even kidding).   

Setelah penerbangan selama 7 jam yang saya habiskan dengan makan dan marathon film-film klasik Disney, saya tiba di Negara tercinta. Saya dijemput oleh papa saya dan menginap di rumah tante sampai re-orientasi yang diadakan tiga hari berikutnya. Malam pertama masih oke-oke aja, saya bisa tidur dengan nyenyak dan surprisingly ngga jet lagged. Nah baru pas malam kedua efek dari jet lagged nya muncul. Mata saya nggak terpejam sama sekali, dan rasanya sama seperti rasa malam pertama saya di Seaford tahun lalu, rasanya asing. Pikiran saya mem-flashback segala kenangan disana dan suddenly, i felt homesick, I felt like I just want to go back to my room there, I just wanna go home. I cried... 

(to be continued)

Sunday, July 22, 2012

AFS 2011/2012 - End of stay

"Don't be sad because it's over, be happy because it happened..."
                        
"The day before you guys decided to host me, Jeanine asked me if I have specific criteria about the new family that I’m going to live with. There was only one thing that popped in my mind; I want to live with a complete family, with mom, dad, and kids. You have no idea how happy I was when she told me that there’s one family that interested in hosting me, who have both parents, and four kids. Like it was not enough, she told me that I’m gonna have 3 brothers! It has been my dream since I was little to have brother, especially a big brother. And also, I’m gonna have one sister who only one year younger than me, I cannot imagined how perfect my exchange year was going to be that night...
♥ ♥  

Yeah, finally it's over. Rasanya masi nggak percaya saya sudah meninggalkan Seaford, Delaware, dan kembali ke tanah air. Ibaratnya seperti mimpi indah yang rasanya sayang buat diakhiri, tapi toh, pada akhirnya harus bangun juga dan kembali ke realita. Sedih, sedih, sekali waktu saya harus mengepak semua barang selama setahun saya disini, atau, disaat terakhir saya bisa melihat rumah hostfam sebelum saya berangkat ke Dover. Apalagi kemaren baru saja saya meng-orie adek-adek yang akan berangkat tahun ini, melihat betapa excitednya mereka, mendengar segala concerns yang mereka miliki dan ikut merasakan kesedihan mereka meninggalkan keluarga dan sahabat, rasanya saya kembali ke satu tahun yang lalu disaat saya berada di posisi mereka, kalau bisa pengen saya ulang saat-saat dimana saya sibuk menyiapkan koper dan sibuk ngurus visa sebelum saya berangkat ke USA, merasakan kembali excitement dan kesedihan yang bercampur aduk jadi satu akan apa yang akan dihadapi di sana dan meninggalkan orang-orang yang sangat sayangi. But again, it's over. I've taken my turn and now is a time to give a chance to other people the experiences, hopefully, just as great as my experiences over there.

Di post kali ini saya pengen nge-share apa aja yang saya alami pada bulan-bulan menjelang kembalinya saya ke tanah air. Bisa dibilang, bulan-bulan itu adalah bulan-bulan yang rasanya campur aduk, hampir sama rasanya dengan saat saya belum berangkat, malah lebih parah. Rasanya sedih karena akan meninggalkan host family dan teman-teman disana, just like before, but this time I can't say, "I'm gonna meet them again in 10 months," because really, when can I meet them again? Maybe in, hopefully, less than 5 years, but again, who knows? Jadi selama bulan-bulan terakhir saya disana, saya berusaha agar saya bisa meninggalkan kenangan yang baik untuk mereka, istilahnya, the last shot. Dan emang banyak sekali kenangan terakhir yang ga bakal saya lupakan seumur hidup  bersama hostfamily saya.


Kira-kira dua minggu sebelum keberangkatan, AFS DE mengadakan end of stay orientation. Itu adalah momen yang paling sentimentil buat kami semua, karena disitulah untuk pertama kalinya kami sadar kalau it's almost over. Kami menghabiskan waktu orientasi selama tiga hari dengan mengobrol tentang apa saja yang telah kami lakukan dan mengenang kembali saat pertama kali kami semua dipertemukan pada AFS camp yang pertama. Kami juga have fun di Rehoboth beach yang terletak kira-kira 10 menit jalan kaki dari beach house tempat kami menginap, saya yang ga pernah main sama ombak sok-sokan nyoba karena ngiler ngeliat temen-temen yang lain harus merasakan asinnya air laut yang masuk ke mata, mulut dan hidung, karena tergulung ombak dari tengah sampai terdampar ke pasir. Malamya kami main games dan kembali ngobrol-ngobrol untuk terakhir kalinya. Dan seperti biasa ritual shopping di board walk ga bisa saya tinggalkan, kami juga mencoba Sea Dragon, permainan seperti kora-kora, di salah satu fun land di tepi pantai. FYI rather than that kind of ride, Saya mending naik roller coaster 20 kali! Karena menurut pengalaman sebelumnya saya langsung dibuat mabuk dan pengen muntah, dan terbukti saya menyesal senyesal-nyesalnya karena termakan bujukan dan rayuan teman-teman saya, karena bukan hanya bikin malu karena saya teriak-teriak ketakutan di atas kapal, setelahnya saya juga langsung merasa mual seharian.

Di hari terakhir sekolah, saya menghabisakan waktu dengan mengambil foto dengan teman-teman dan guru-guru untuk terakhir kalinya. Saya juga memberikan kartu ucapan terimakasih yang sudah saya buat sebelumnya yang bikin beberapa guru terharu dan nangis (yang bikin saya ikut-ikutan nangis). Saya ingat Mr, Howell, guru kimia saya sampai meluk saya tiga kali hari itu. Teman-teman di sekolah pada heboh mau nandatangani yearbook yang baru aja dibagiin hari itu, pertamanya saya pikir mereka cuma akan 'menandatangani' yearbook saya, tapi ternyata mereka juga menuliskan pesan-pesan yang bikin saya mewek pas bacanya. Saya nggak menyangka aja kalau ternyata dalam waktu sesingkat itu saya bisa mendapat begitu banyak teman dan menjadi sesuatu yang berarti dalam hidup mereka. Pada jam pelajaran ke empat tepat sebelum lunch A, kami para senior melalukan senior prank yang emang udah jadi tradisi setiap tahunnya. Kami semua keluar kelas dan mulai meniupkan terompet, memecahkan balon, menyemprot string spray, confetti dan lain-lain. rasanya benar-benar cara yang pas dan 'American" sekali untuk mengakhiri senior year.

Seminggu sebelum graduation hostfam mengadakan graduation party sekaligus farewell party buat saya. Saya mengundang beberapa teman dan beberapa keluarga dan teman hostfam untuk menghadiri acara saya. Tak lupa saya undang juga Nancy, host mom pertama saya, kalau bukan berkat dia saya nggak akan ada di Seaford ataupun bertemu dengan keluarga saya yang sekarang, dan juga grandma Gerry, my American grandma. Acaranya super seru! Saya dapat banyak sekali kado dari keluarga dan teman-teman, termasuk satu buah koper dari mom and dad yang sangat-sangat membantu financial saya saat itu. Dimulai kira-kira pukul tiga sore, tamu-tamu mulai datang dan menghabiskan waktu di kolam dan halaman belakang, dilanjutkan dengan makan kepiting yang merupakan hadiah graduation dari Uncle Joe, dan sisanya kami habiskan dengan ngobrol, main baseball dan lain-lain. Acaranya santai dan asik karena saya berkesempatan bertemu dengan teman-teman dan keluarga Amerika saya untuk terakhir kalinya. Setelah jam 9 malam, 'the real party' dimulai dan berakhir kira-kira jam 3 pagi.

FYI: I came with only 1 sutcase

And finally, graduation. Sebuah momen terakhir yang menandakan berakhirnya my senior year. Alhamdulillah GPA saya yang 4.3 merupakan suatu pencapaian yang bisa saya bawa kembali ke Indonesia. Ada kata-kata dari Mr. Blaile guru social study yang memberikan speech pada saat graduation...


"As you entered this high school, your parents, teachers, started to draw a map for your future. But as soon as you graduated, throw that map and draw your own map for your own future. Do anything you love, so every time you wake up you'll smile and do whatever it is with your heart. And don't forget, there's gonna be a time when you feel like your done, exhausted, and bored of your life. When it's come, just remember, Seaford always open their nest for their family, come back here, home."


♥ ♥  

...This year is the greatest year in my life, I learn so many things that I’ve never known before. It also changes me to be a better person. Too bad I have to leave, but I also have life, especially family back home. But for me this is home too, the place that I’m gonna miss so much and also the place where I always and definitely want to comeback. It might only eight month, for us to know each other, but for me, you guys are my family, for the rest of my life. I hope one day I can come back and visit, or maybe you guys can come and visit me in Indonesia. Thank you very much for everything, It has been a wonderful year for me to experience everything with all of you, I love you and I’m gonna miss you so much...."

There's no word can describe my feeling when I finally had to leave...

Saturday, May 19, 2012

Just a Reminder

Dear Brielle,

I open my inbox on Facebook, and my dad was on the top of any other messages I got. It said "Just as a reminder". So I opened the message and I found these pictures.




Saya termasuk orang yang tertutup. Saya nggak bisa dengan gampang mengutarakan apa yang ada di dalam hati saya. Saya ingat di surat rekomendasi buat AFS yang ditulis sahabat saya Didi, ada satu kalimat yang menurut saya benar-benar mampu mendeskripsikan seorang 'Arin', 

"... it was easy to be friend with her, but no matter how close your relationship with her, it still hard to know everything about her."

I love my self too much, so I don't want people know too much about me, because I know that they won't like everything about my self, and again, I love everything about my self no matter the good or the bad part, and I don't want to change it, I don't want them to change it. I rather they know about something they want to know about me, but NOT all about me. Selfish? Yes I am. 

The other thing is that I am an idealist person. I think in different way, sometimes people cannot understand it and it's okay, they don't have to. I never really share what's in my mind (especially all my dreams) to other people, because I don't like if somebody just don't understand it and put me down by saying, "That's impossible," or "You have to much imagination," or "You are too young to understand life, we know better, we have experienced most of it," or any other words that can easily destroy my dreams. I have experienced it a lot, then I started telling my self just STOP tell them what's in your mind, because not everybody can understand, just believe that it's right for you, do it, and then, when you finally can make it come true, tell them. It's easier to make people understand what you have done than what your dream are. Not everybody can understand what's in your mind because not everybody have a dream and fight for it to make it come true.

One day, I was in a conversation with my friend Panda, when I realize that finally I found somebody that have the same thing in common with me: we are both different from other people. Why? Because we have a dream or, a lot of crazy dreams, and we believe that one day, no matter what, we are going to make it come true. That day we made a future plans that inspired me to re-decorate my room's door. 

I re-write my future plans so it looks more interesting. Waktu itu saya baru aja mengikuti seleksi AFS, jadi saya bikin plan B just in case saya nggak lulus seleksinya. Saya juga membuat atau tepatnya mengutip kata-kata yang menjadi inspirasi dan motivasi buat saya untuk meraih mimpi saya karena jujur, saya nggak punya orang yang memberi saya motivasi seperti itu karena again, they don't understand. So I motivated my self. And the last one, I made a diagram about a word, success. When I made it, I did not really understand what the meaning of that word. But now, I know something about it that I never thought before. I think a successful person is a person that keep fighting to live their dream, no matter what happen, they never give up. Why? Because a dream that you have built in your heart is something that worth to fighting for.


                                                                 ♥ ♥ 


My live so far feels so ordinary. Just like the other senior who busy with all crazy things like assignment, sport and yeah, final exams. Sport season just ended, so basically, what I am doing right now is trying to get a good grade on my last report card by doing all the assignments and final exams.

But my life is not that boring, some crazy stuffs happened lately. First I want to talk about the New York City trip with my AFS group. Yeah, New York City. It still like a dream that I can finally go to that amazing city. The night before, I got a fashion advice from my sister in Indonesia via skype. The next day we leaved really early and got to Liberty Park in New Jersey around 11. We took a metro to go to the down town, after that we have a chance to see some famous and cool place like ground zero, empire state building and of course the fifth avenue. It was funny that I just realized the paparazies are really exist. They were everywhere in New York City, especially around the fifth avenue where the famous people or just some people with good sense of fashion go shopping. And my favorite part was the Central Park. It is a beautiful park, so relaxing and breath taking at the same time. After had dinner for a while, we headed back to Seaford.

Me and my Italian friend, Michael @ Time Square

Connor and I @ the Central Park

Crowded and busy as always @ the fifth avenue
The following weekend, I have my senior prom. Walaupun ga sesuai dengan rencana yang udah dibuat sejak awal-awal bulan saya disini, saya dan teman AFS saya udah janjian bakal dateng ke prom masing- masing as a date, but just a week before the prom we figured out that our proms are on the exact same day (saya dan dia berbeda sekolah). Jadilah saya pergi ke acara yang bisa dibilang terbesar buat para senior sendirian karena cowok-cowok kece di sekolah udah pada owned by the other girls. Lagian saya trauma sama 'American dance' yang saya liat pas homecoming, jadi emang dari awal saya ga niat ngajakin bule amerika ke prom as a date. And thanks God for savings me. Bener aja di hari H yang saya lihat malah lebih parah dari home coming. Basically prom dimulai dengan acara grand march, dilanjutkan dengan dinner and then the real prom where everybody dance like crazy. But it wasn't that bad for me, because my friends chose to left their date and rather danced in our small group. Yang bikin saya keki cuma pas mereka lagi pada slow dance dan saya sendiri yang ga punya pasangan. Tapi disaat lagu I'll be, yang merupakan lagu favorite saya dimainkan, Michael yang merupakan date nya Chuam, nyamperin saya yang keki duduk sendirian di beranda buat nyari angin, dan ngajakin saya dance. At least I did the slow dance once, right? And the most memorable thing was when the DJ surprisingly played the song from One Direction - What make you beautifut, as the closing song. Cewek-cewek, especially my friends pada histeris, dan kami pada dance gila-gilaan. Di akhir lagu kami semua pada pelukan dan saat itu saya satar that I'm going to miss them so much:(

That night was unforgettable because of them:)

The secret of beauty (or safe your feet from pain) = SOCKS!
The next following weeks I did a presentation at Connor and Aubrey's school. I did some of the materials for my next project in Indonesia. And then I had a party at my friend from Switzerland, Deborah's house. I was a really good time, especially when we we're playing like crazy on the bounce slider. I had another party in my house the next day, it was for my American's brother first communion. Just couple days ago my and my AFS group went to the down town Dover to see some of the historical place.

They sent me this nice card after my presentation at Aubrey's school:)

We're ready to open up the pool!

Our gift for mom on mother's day:)

So, that was basically going on the past few weeks. The school year is almost over, we have less than one more week in Seaford High School. It just crazy how time is running so fast. Next week I'm going to have my graduation party and on June the first I'm going to have my graduation ceremony. We can start to counting down until the day I have to go back to my country, to my life. I feel both excited and sad about it, I know I'm going to miss everything here but in other side, I can't wait to go back to my old life, with new adventure and start to live my new dream:)

Thursday, April 19, 2012

High School, is really never end...

First of all I want to thank all the SMAN 1 Medan 2011/2012 students, we spent three years in high school together, with all the memories, happy and sad moment we have been through together. Second, for all of OSIS 2011/2012 members, there were too many unforgettable stories and memories in it. You guys are like my family, I love all the people with all their wonderful thought, people who inspired me with all their passion to make a change, people I shared tears and laugh together. And then for all my beloved members of the Cinematography of SMANSA club, thank you very much for all of your works for three years. We dreamed, we lived our dream and we held our hand together when finally we saw it come true. And the last one, for the best thing have ever happened in my live, the thing I thanked God for gave me a chance to be a part of, the most precious thing in my life, my friends in XII IPA 2...

♥ ♥ 

Waktu itu adalah hari kedua MOS, saya lagi istirahat dibawah pohon didepan Mushalla. Terus datang Maul, yang juga panitia MOS, duduk disebelah saya. Pertama kali saya kenal sama Maul karena  dia ex-nya temen saya. Waktu itu kami lagi hang out di salah satu karaoke dan Maul gabung bareng temen saya, dua jam karaoke saya dan Maul nggak ada waktu buat ngobrol. Jadi inilah pertama kali saya ngobrol sama Maul. Awalnya percakapan kami standard; mantan. Karena waktu itu kami sama-sama baru putus dan kebetulan kami kenal mantan satu sama lain. Dan akhirnya percakapan kami terus berlanjut sampai MOS hari ke 3. Namun ternya selanjutnya kami ditakdirkan untuk ketemu lagi...

Awal tahun ajaran dua tahun lalu, tepatnya 2010/2011, tahunnya saya masuk kelas XI di SMAN 1 Medan. Saya dulunya di kelas X-6 dan waktu melihat pengumuman saya ada di daftar kelas XI IPA 7. Saya dari awal udah nggak sreg masuk di kelas ini karena faktor temen-temen saya nggak ada yang masuk di kelas ini, Ulvi dan Aya di IPA 3, Nadya di IPA 4, Devy di IPA 5, Didi, Indah dan Nina di IPS 1. Jadi saya cari cara biar saya bisa at least sekelas sama Nadya atau Ulvi. Di SMAN 1 kami bisa menukar kelas dengan sistem switch, jadi misalkan saya mau ke IPA 3 harus ada dari IPA 3 yang mau tukeran ke IPA 7. Awalnya ribet nyari orang-orang yang mau tukeran, tapi akhirnya saya dan Nadya nemu cara buat sama-sama pindah ke XI IPA 2; saya tukeran sama Alfi, Nadya tukeran sama ntah siapa namanya, saya lupa. And voila! 

Awalnya saya agak canggung karena nggak seperti Nadya yang udah kenal beberapa orang sebelumnya, saya sama sekali nggak tahu menahu soal kelas ini. Hari pertama pindah ke kelas ini, saya mengenali beberapa orang yang saya udah tahu sebelumnya, ada Jiji dan Bubun, temennya Ulvi dan Aya dari kelas X-3, Ahmed yang saya kenal dari pengajian muslim di SMP Sutomo I, Arini dari Bakmiss, Lilly dari les ngaji jaman SD nya saya, Mitra dari S2C, Faroh dan Akbar dari X-6, Ican yang emang pecicilan di SMAN 1 dan... Maul! The one I met in unexpected time, unexpected place and unexpected way who I had never imagined to be one of my best friends in my whole life. Kemudian Nadya duduk dengan temannya dari X-2 Ira. Sebenarnya saya tahu sama si Ira ini, dia salah satu anggota CITOS. Tapi karena dia jarang ngumpul saya jadi rada-rada lupa-ingat sama dia pas pertama kali ketemu. Waktu itu saya duduk dibelakang Ira dan Nadya sendirian karena yang lain pada udah punya teman sebangku. Terus Nadya nanya Taya yang duduk didepan mereka, apakah ada yang duduk di sebelah dia dan dia jawab nggak ada. Dan akhirnya saya memutuskan pindah ke tempat duduk di sebelah Taya. Percakapan pertama dengan Taya sampai saat ini nggak bisa saya lupakan.

Saya: (ribet bawa buku-buku, tas dan peralatan tulis ke tempat duduk baru)
Taya: (sibuk ngerjain soal matematika)
Saya: "Aku duduk disini ya?" berusaha basa-basi,
Taya: (tanpa mengalihkan mata dari buku Matematika-nya) "Yaudah,"

Jadilah selama sehari penuh saya cuma ngobrol sama Nadya dan Ira yang duduk dibelakang saya karena si Taya ini nggak pernah mengalihkan pandangan dari papan tulis atau buku atau Panda, si ketua kelas yang otaknya nyama-nyamain Einstein, buat nanya soal. Sebenernya hari itu saya keki sama si Taya ini, saya mikirnya nggak kali setahun duduk sama anak ini. But like they said, don't judge people when you first met 'em karena again, unexpectedly she became one of my best friends. Nggak tau mulai dari kapan atau bagaimana saya jadi deket sama dia, dan jadi makin rajin belajar supaya nggak keliata bego-nya kalau lagi sama dia, yang super pinter.

Lalu saya mengikuti dan Alhamdulillah lulus seleksi OSIS 2011/2012. Karena OSIS, saya jadi lebih dekat sama Sheila, Mitra dan terutama Panda. Bulan-bulan pertama, Panda yang duduk sama Farel di sebelah meja saya dan Taya, adalah sumber jawaban waktu kami dikasi soal sama guru-guru dikelas. Ini yang bikin saya seneng ngeliat si Panda ini, jarang kan ada yang pinter tapi nggak IS, dan lagi terkadang si Panda ini agak ajaib pemikirannya, yang bikin saya makin tertarik buat ngobrol sama dia dan melihat sesuatu dari pandangan seorang Panda. Bersama Panda lah untuk pertama kalinya saya berani untuk berbagi mimpi saya tanpa takut untuk dijatuhkan dengan kata-kata seperti; "Nggak mungkin!" atau "Ah kebanyakan menghayal kau Rin!", waktu itu saya dan Panda membuat future plans yang sampai saat ini masih tergantung di pintu kamar saya dan menjadi motivasi yang paling besar buat saya. Bersama dia juga kami sama-sama berjuang untuk AFS, dia berhasil lulus sampai tahap Nasional, dan Perpisahan tahun ajaran lalu, yang sangat-sangat berkesan bagi kami. Oh iya, Panda juga selalu jadi sumber makanan bagi mereka-mereka yang kelaparan karena dia selalu bawa makan siang ke sekolah, biasanya sih yang suka menyabotase bekal panda kalau nggak Maul, ya Ican.

Awal-awal tahun ajaran kelas IPA 2 terbagi menjadi beberapa kelompok yang kayaknya berdasarkan tempat duduk. Ada Arianti dan Gabriella yang selalu berdua, mereka ini anggota Sola Gratia, choir di SMANSA ya luar biasa keren! Mereka duduk di depan saya dan Taya, kadang kami suka tuker-tukeran jawaban pas ujian. Saya, Taya, Ira, Nadya, Panda, Jiji, Maul, Wina, Faroh yang cenderung flexible biasanya kerjaan kami ya kalo nggak curhat, gossip. Bisa dibilang mereka adalah sahabat-sahabat saya di IPA 2. Lily dan Novy si anak baru, mereka berdua pintar dan baik, kadang mereka gabung sama Ahmed, Farel, Jo, Bubun dan Dila, mereka ini penggemar artis-artis luar negri baik Asia ataupun Barat. Ahmed ngefans sama Taylor Swift, Farel cinta mati sama Britney Spears, Jo kayaknya salah satu yang normal dan ternyata kami teman sepermainan selama TK! Bubun penggemar beratnya Shahrukh Khan dan Dila kayaknya ngefans sama yang Korea-korea gitu. Pokoknya kalau gossip-gossip manca negara mereka sumbernya. Endang, Arini, Nita, Desy, Bunga, Sheila groupnya anak-anak super rajin dan religius, yang paling disayang guru, mereka ini yang rajin ngurusin kelas IPA 2 dari segala kerusuhan yang kami buat. Mitra si ketum PASKHAS yang berwibawa dan Ibnu yang jarang speak up di kelas, biasanya mereka ngobrolnya berdua aja atau nggak sama guru, karena mereka duduk didepan guru. Terus ada Vira dan Wika yang lumayan flexible, biasanya mereka join Ibnu-Mitra, mereka ini pintar dan baiiikk sekali. Dan terakhir adalah penghuni bangku-bangku di belakang kelas, kerjaannya kalo ga tidur, denger IPod atau main game. Trouble makernya kelas; Ican, Budi dan Yoga, mereka ini entertainernya IPA 2 skaligus yang selalu memulai segala kekacauan di IPA 2, biasanya Reza suka gabung sama mereka. Terus ada Arep sama Ane yang kerjaannya tidur di kelas dan cabut ke you know where, to do you know what, mereka ini kayak invisible men, bisa ilang tiba-tiba, munculnya juga tiba-tiba. Ada juga anak-anak hipster di IPA 2; Bidin dan Akbar, awalnya mereka kaya punya dunianya masing-masing, jarang berinteraksi sama kelas. Mereka ini sukanya sama hal-hal keren yang saya nggak ngerti dan skaligus yang paling kreativ di kelas. Kalau Akbar jagonya musik dan handy-craft, dan dia punya phobia dengan segala macam serangga. Kalau Bidin jagonya grafity dan yang techno-techno gitu, dan dia lah yang bertanggung jawab atas awal mula virus SNSD menyebar dia antara cowok-cowok IPA 2. Dan terakhir anak basketnya IPA 2; Didit dan Ricky. Oh iya saya hampir lupa sama yang satu ini! Namanya Fadhil, dia ini antara ada dan tiada, beda sama Arep atau Ane, si Fadhil ini bisa nggak muncul di kelas sampai berminggu-minggu, dia juga terkenal anak jamannya kota Medan.

Banyak sekali cerita di IPA 2, namun segalanya dimulai saat Ican mengusulkan untuk membuat vacation trip ke Prapat. Awalnya susah megumpulkan massa, namun akhirnya sekitar 20 orang ikut pergi ke Prapat selama 3 hari, termasuk saya. Pengalaman di Prapat adalah awal mula yang mempersatukan kami semua menjadi kelas yang kompak dan solid. Disini saya jadi lebih mengenal Arep dan Ane yang ternyata muka preman hati Hello Kitty. Ibnu yang selalu sial kalah main kartu dan ditelanjangi di tengah malam yang dingin. Ibal, Akbar dan Farrel yang ternyata asik diajak ngobrol. Setelah trip tersebut rasanya dinding yang selama ini membatasi kami perlahan-lahan hilang dan membuat suasana kelas menjadi lebih asik. Setelah itu kami jadi terkenal sebagai kelas jalan-jalan karena kami sering melakukan trip ke Brastagi, Belawan, Pantai Cermin sampai ke tempat-tempat aneh seperti Danau Citra dan Yuki Simpang Raya. Jam pelajaran kosong disekolah biasa kami habiskan dengan nonton film atau duduk-duduk lesehan di koridor atau kamar mandi. Cerita berkesan lainnya adalah waktu saya, Taya, Nadya, Panda, Jiji dan Reza membuat tugas video clip untuk pelajaran kesenian, dan waktu kami sekelas cabut dari assemblies yang diadakan sekolah. Assemblies diadakan beberapa kali disekolah, namun yang paling berkesan adalah waktu saya, Ira, Nadya, Vira, Taya, Farel dan Jo ngumpet di kamar mandi selama setengah jam pelajaran karena guru berpatroli di gedung kelas kami. Gedung kelas kami memang berbeda dengan gedung utama yang membuat jarang ada guru yang berpatroli. Cerita lainnya waktu kami cabut dan ramai-ramai makan Maicih level 10 di kelas dan kelabakan nyari air sampai sakit perut sakin pedasnya, saya ingat Yoga dan Budi sampe ngembat air dari beberapa botol minum dari IPA 1 dan ngerefill-nya dengan air dari keran kamar mandi karena takut ketahuan. 

Sesi curhat di IPA 2 dimulai dengan saya dan Maul yang bimbel di tempat yang sama, biasanya kami suka ngeteh di kantin depan bimbel sambil cerita-cerita. Biasanya cerita kami berlanjut di YM malamnya. Kadang Taya atau Ira suka conference bareng kami. Lama-lama karena mendengar percakapan kami di sekolah makin banyak yang ikutan group conference. Kami conference setiap malam mulai dari jam 7 sampai batas yang tidak ditentukan. Yang dibahas random mulai dari gossip sampai curhat, tergantung jam atau siapa pun yang mancing. Group conference ini  akhirnya berlanjut di sekolah yang membuat kami sering ngobrol-ngrobrol dan gila-gilaan bareng, sampai akhirnya terbentuklah On Clinic dengan Maul sebagai penampung curhatan kami. Buat saya teman curhat yang terbaik pertama adalah Maul, karena ngobrol sama dia emang enak dan dia selalu ngasi solusi yang bagus. Terus ada Jiji yang selalu sedia setiap saat ngalah-ngalahin pembalut disaat saya membutuhkan, baik temen curhat ataupun tebengan. Biasanya saya dan dia suka wisata kuliner di kota Medan sambil curhat-curhatan. Taya dan Nadya juga teman curhat terbaik saya karena mereka berdua ini sama-sama polos ntah blak-blakan, yang walaupun kadang bikin sakit hati tapi tetep didengerin karena apa yang mereka bilang emang benar. Terus ada om Arep yang kebanyakan cuhatan random, tapi tetep aja ngobrol sama dia asik. Dan terakhir Panda, biasanya saya curhat tentang masa depan dan mimpi sama dia. 

Ican, Maul, Arep, Yoga dan Budi memulai karir keartisan mereka sebagai Indonesian's Student. Mereka nge-upload video lipsinc mereka di YouTube dan mendadak famous. Setelah itu Ican dan Maul mulai serius dan sekarang meraka berhasil membuat band yang namanya Accoustic Present bersama Akbar sebagai pianist.

Sejak kelas X, saya selalu menjadi panitia perpisahan. Jadi setiap tahunnya saya menyaksikan moment-moment sedih dan bahagia dari senior yang merayakan kelulusan mereka. Pada saat saya berada di IPA 2 rasanya sudah jelas keinginan saya saat itu; untuk menjalani senior year dan graduate bersama mereka. Dan inilah yang menjadi salah satu hal terberat yang saya rasakan pada saat saya dinyatakan lulus seleksi AFS dan akan menjalani program pertukaran pelajar selama setahun, yang berarti saya tidak bisa menjalani senior year dan graduate bersama sahabat-sahabat saya di IPA 2. Tapi pada akhirnya saya tetap menjalani program ini karena ini sudah menjadi mimpi saya sejak lama dan untuk mencapai ini dibutuhkan kerja keras dan kesabaran yang luar biasa. Namun persahabatan kami nggak berakhir sampai disini. Saya ingat teman-teman datang kerumah saya pagi-pagi untuk ngasi surprise ulangtahun saya, karena ini ulangtahun terakhir saya bersama mereka. Lalu Jiji, Nadya dan Ira memberi saya kado perpisahan berupa foto kami berempat, dan yang sampai sekarang membuat saya nangis setiap melihatnya; album foto dari IPA 2 yang mereka kasi sebelum saya berangkat. Saya masih ingat hari terakhir saya di Medan, Jiji datang kerumah saya dan mengantar saya ke airport. Dan di airport sudah menunggu semua teman-teman saya yang datang untuk mengantar saya. Saya bukan orang yang gampang nangis,apalagi di depan orang banyak. Namun saat itu saya nggak bisa berhenti menangis karena rasanya beraaaat sekali meninggalkan mereka. Bukannya lebai atau gimana tapi air mata saya tetep aja ngalir selama 2 jam penerbangan ke Jakarta. Saya nggak pernah merasakan sedih yang seperti itu sebelumnya.

Beberapa waktu yang lalu perpisahan diadakan di SMAN 1. Sedih rasanya membayangkan perpisahan bersama sahabat-sahabat saya. Dan sore ini begitu saya membuka twitter banyak mention dari sahabat-sahabat saya yang membuat saya kangen sekaligus sedih, karena ini merupakan hari terakhir mereka di sekolah. Namun fakta mereka tetap mengingat saya walaupun saya udah berada disini selama 6 bulan membuat saya senang dan terharu. Rasanya nggak bisa dijelaskan dengan kata-kata, intinya saya bersyukur dihari saya memutuskan untuk pindah ke XI IPA 2, karena saat itu lah takdir mempertemukan saya dengan sahabat-sahabat terbaik dalam hidup saya, yang sampai kapanpun, walaupun kami tidak berada di tempat yang sama, akan selalu ada dihati saya. 

♥ ♥ 


"Two years we have spent together. Tears, laughs, dreams we shared. It's not about time or distance, no matter where or when, our friendship is last forever..."



Sunday, April 15, 2012

Spring Break

Dear Brielle,

There are two tragedies in life. One is to loose your heart's desire. The other is to gain it. Tragedies happen. What are you gonna do, give up? Quit? No, I realize now that when your heart breaks, you got to fight like hell to make sure your still alive. Because you are. And that pain you feel? That's life. The confusion and fear? That's there to remind you, that somewhere out there is something better, and that something is worth fighting for... 

♥ ♥ 
I actually don't feel really well right now because of the weather that seriously unpredictable. Today is about 80 degrees outside and my body that used to cold weather for couple months cannot deal with it. And then me and Ryan went to Connor's soccer game today which made me stay under the sun for an hour and gave me a headache. Now I'm just laying on my bed and decided to write on my blog. Anyway as you know, I'm addicted to one of the oldest ( I guess ) TV show, One Tree Hill. Not like the other TV shows I have watched, I never get bored although it has 9 seasons ( I'm on season 4 right now ) . The other thing I like from this show is they have a really good phrases like I put in the beginning and the end of this post.

Like I said on my previous post, I'm gonna tell you my story about the Philly trip. Prom is not coming up yet but the fact that I'm on spring break right now give me a chance to write on this blog because I have many things going on so far.

I went to Philadelphia and Baltimore couple weeks ago. It was really nice to see cities after a while, I kinda missed it because I used to live in a city back in Indonesia. I didn't check the weather in Philly before I go, because it was really warm the day before in Seaford, I just used my really thin hoodies and voila! I was freezing over there until Michael and Hanna lent me some of their warm clothes (I really love them!). We basically went to some of the museums and learned about American history.  We had two hours break for lunch after we visited Independence Hall and then we decide to go to Food Market and got some lunch. After having the famous Philly's cheese steak, we just chillin' there until we thought the place was so crowded and we needed some air. It was me, Michael, Hanna, Miami and Chuam, we went to the Hard Rock for a little bit and yeah, unfortunately I left my money so I was so pissed when I could not buy anything. But God loves me, I accidentally found $10 in my purse. With ten bucks, the only place popped on my mind was the China Town! So then, we finally got to the China Town (after got lose for 30 minutes) and I found this little shop where I could get 4 key chains, 2 postcards and one gum with my ten bucks! I told you I'm a good shopper! After we found the way back to the Food Market to met the other folks, we went to the Liberty Bell Monument and here I asked my friends' favor to record a video of them saying happy birthday in their native language for my sister. 

Philly is such a nice city

The best part of this trip was meeting my AFS's buddies

Me and history usually not a good combination

A week later me, mom, Aubrey and Connor went to Baltimore. Baltimore is a really beautiful city, and the fact that it's spring already make it much more beautiful with all the blooming flowers and nice weather.  We planned to go to the aquarium but the tickets were sold out. We went to Dick's to had some lunch but after a while we changed our mind because that place was too loud. Then we went to Baltimore's Hard Rock where (thanks God!) I could finally buy the shirt. We visited the USS Constellation Museum and I met my Italian friend, Sylvia who went for a vacation with her American family. After that we went to this amazing book store where I have to resist to spent all my money (it was hard, believe me), went to watched this street show for an hour and went to H&M store ( I didn't buy anything, I swear!).

You can see how beautiful this city is

Power Plant building

One of my favorite place in the USA
                                                                     
April, 8th was the Easter day. The tradition in my family was to paint the eggs on Easter night and hide it in the house for Connor to find the next morning. On Easter day Connor tried to find the Easter eggs that was hidden by the Easter bunny which actually me and Ryan ( we hide it in the midnight after we watched movie ) after that we hide other plastics eggs with candies in it all over our yard for the kids to find because we were having Easter party in the late afternoon. The party was fun, I met some of my American parents' family and friends. I also asked them to be in the video for my sister's birthday. After the party was over I edited the video and send them to my sister.

One thing I didn't like from Easter ( off course I lied )

The kids ware having fun!

This is the video I made for my sister's birthday:



The next day after Easter me, my family and cousins went to Ocean City in Maryland. It took about an hour from Seaford. It was so relaxing, since I'm the biggest fan of beaches. Day one we walked on the beaches and played dodge ball, had dinner in a really nice restaurant ( I forgot the name ) and then me, Aubrey and Julia just took a walk on the boardwalk. The next morning I took the Hunger Games book that Ryan borrowed me and read it at the beach. It was really nice just laying on the sands and read a good book with the breeze and the sound of the waves. There wasn't many people there because the water still cold, although the weather wasn't really cold which made my time there even more than great.

Oh yeah, we love the beach!

Quite and peaceful
                                                                     
And the last thing I experienced on this Spring break ( I told you I have a bunch of stories ) was horse back riding. Me and Connor went to Danny's girlfriend house to ride her horse. It was so fun! Tomorrow I have to go back to school and the worse part is I am going to do my senior project presentation. I have done the portfolio, video and prezi ( they really ruined my spring break ) so /i;m pretty sure i'll be fine. 

Alright then, I'm going to bed early tonight, wish me luck for tomorrow!

Me, Lauren and Danny the horse


                                                                     ♥ ♥ 


... looking back on what I said all those years ago, all the hopes and dreams I had, I've come to the conclusion that if having things turn out the way you wanted them to is the measure of a successful life, then some would say that I'm a failure. The important thing is not to be bitter over life's disappointments. Learn to let go of the past. And recognize that every day won't be sunny, and when you find yourself lost in the darkness and despair remember it's only in the black of night you see the stars. And those stars will lead you back home. So don't be afraid to make mistakes, or stumble and fall, cause most of the time the greatest rewards come from doing the things that scare you the most. Maybe you'll get everything you wish for. Maybe you'll get more than you ever could have imagined. Who knows where life will take you. The road is long and in the end, the journey is the destination.


Saturday, March 24, 2012

And He found you lost, and guided [you]


And He found you lost, and guided [you] 
Ada satu jalan, lurus, dengan satu tujuan. All you need to do is keep walking. Namun ibarat anak kecil yang rasa ingin tahunya sangat tinggi, ingin melihat ada apa di luar jalan itu, dunia macam apa yang ada di luar jalan itu. Dan akhirnya ia mencoba, berjanji pada dirinya hanya keluar dari jalur, sedikit saja, sebentar saja. Mulailah ia melangkah, awalnya ragu... takut. Namun dunia yang begitu berbeda terpampang dihadapannya, dunia yang gila, dunia yang penuh warna. Langkah yang awalnya ragu-ragu mulai berubah menjadi langkah penuh kepastian, membaur dalam hingar-bingar kehidupan, bagaikan mimpi, tak pernah terbayangkan sebelumnya. Terbuai dengan dunia jalur, dibuat terus melangkah oleh indahnya kehidupan pada akhirnya tanpa terasa ia sudah berjalan terlampau jauh, dibutakan oleh hingar-bingar dunia. Rasa ingin tahu oleh apa yang akan ditemukannya selangkah lagi, dua langkah lagi. Seiring dengan langkah itu dunia semakin menjadi-jadi, gegap gempita, gila dan akhirnya ia lelah, dan ia berhenti untuk beristirahat sejenak. Ia menghentikan langkah kakinya, sejenak segala hingar bingar itupun berhenti yang dinggal hanyalah ruang kosong yang hampa, gelap. Takut, ia menoleh kebelakang. Namun yang ada hanyalah kegelapan. 


♥ ♥ 

Dear Brielle. 

Have you ever realize, how good it's feel to finally come back to the right way after lost for a long time?

♥ ♥  



Salah satu (dari sekian banyak) pengalaman yang didapat oleh exchange student adalah get out from the comfort zone. So what if we leave our comfort zone? Jawabannya banyak! Contohnya seperti foto diatas yang baru saya buat beberapa minggu lalu. Kita nggak pernah menyadari betapa hal-hal kecil yang biasanya kita lakuin pada saat kita berada di comfort zone kita bisa menjadi sangat-sangat berbeda pada saat kita keluar dari comfort zone itu sendiri. Saya yang tadinya di Indo biasa bisa nyantai-nyantai karena apa-apa dikerjain dan dibantuin orang lain, disini terpaksa harus mandiri karena emang nggak ada bantuin dan apa-apa mesti ngerjain sendiri. Saya yang dulunya (bahkan) nggak ngerti cara memakai mesin cuci sekarang dituntut untuk ngerjain laundry seminggu sekali. Di rumah American family saya ini memang semua pekerjaan rumah dibagi-bagi sama seluruh anggota keluarga, jadi semua punya kewajiban dan tanggung jawab masing masing setiap harinya. Mereka sampe nggak percaya waktu saya ngaku nggak tau gimana cara bersihin toilet atau nge-bake brownies karena kenyataannya saya emang nggak pernah ngelakuin itu semua dirumah di Indonesia. Saya nggak pernah menyadari betapa useless dan 'nggak tahu apa-apa' nya saya selama ini. Pada saat kita berada diluar comfort zone, kita dituntut untuk melakukan hal-hal yang nggak biasanya kita lakukan. Dan pada akhirnya kita jadi tahu kalau ternyata kita bisa melakukan semua itu. Nggak cuma hal-hal seperti kemandirian, contoh lainnya adalah situasi dimana kita dituntut untuk mencoba hal-hal baru untuk nge-blend sama situasi yang jauh jauh berbeda seperti cuture, life style ataupun education system yang sangat-sangat berbeda. Dan ternyata, apapun bisa dilakukan apa bila ada yang namanya niat, keberanian untuk mencoba dan pastinya dengan berusaha lebih keras dari biasanya.

Anyway, beberapa minggu yang lalu saya dan dua exhange students lainnya, Hanna (Norway) dan Chuamjai (Thailand) slept over at Michael's house, he's from Italy by the way. It was fun, he lives in a town called Ocean City. Yes, like its name said it is located near by the ocean and as you know ocean always be my favorite place in the world. I love the beaches, the breeze or even just sitting on the sands and talking with them was a great time for me.

Wonder why I love this place?

Kami tiba di rumah Michael kira-kira jam 11 pagi. Setelah istirahat dan ngobrol-ngobrol sebentar sama host mom nya Michael kami langsung cus ke downtown Ocean City. Sampai di downtown kami jalan menyusuri pantai, duduk2 dan ngobrol sambil ngeliatin bule-bule gila yang lagi surfing ditengah musim dingin. Berhubung kedinginan yang otomatis membuat perut keroncongan, kami memutuskan untuk mencari tempat makan, . Setelah makan siang kami ngobrol-ngobrol sebentar dan mengatur plan selanjutnya. Tujuan berikutnya adalah Laser Tron. Konsepnya mirip paintball, cuma bedanya yang ini nggak pakai peluru tapi laser yang nggak bikin badan lebam-lebam siap main. Kami dibagi menjadi dua group yang berisi sepuluh orang each group (kami gabung dengan pemain yang lain), group yang menang adalah group yang paling banyak mendapat point. Jadi yang main harus memakai rompi khusus yang ada sensornya pas kena tembak sama pemain dari group lainnya. Kami bertiga bergabung di group blue melawan group red. It was so fun and a good exercise. Siap main badan saya basah sama keringat berkat lari-larian selama 20 menit, tapi semua terbayar karena group kami menang!

Like a boss! 

Malamnya dirumah Michael, kami belajar membuat home made pizza ala Italy yang tentunya sebagian besar dikerjain sama Michael. Sisa malam itu kami habiskan dengan main poker, rock band dan tentunya ritual wajib setiap sleep over: hot tub. Hot tub is the best place for 'heart to heart'. I don't know why but everything always come out from my mouth every time I go to the hut tub. Every time after the hut tub I always feel like I know somebody a little bit more and become closer to them. And the better thing than all of that is like we know, everything in the hot tub, stay in the hot tub. 

Mess in the morning when we tried to make Italian's crepes for breakfast

Bulan Maret ini me and my American family don't really do anything special, we are busy doing stuff (works, school, sports). But we celebrated Connor's and Danny's birthday this month. Also we just having party to celebrated St. Patric's day couple days ago. 

Saya akhirnya berhasil menyelesaikan tiga video yang menjadi target selama ini. Video buat temen-temen IPA 2 (yang saya bikin sambil banjir air mata), video buat AFS chapter Medan tentang kehidupan di Seaford dan yang terakhir video dalam rangka ulang tahun papa dan mama.

Connor's Birthday

I'm officially Irish! @ St. Patric's day 

Jumat tanggal 23 lalu saya diberi kesempatan untuk memberikan presentasi di Seaford Elementary School. Saya agak nervous karena saya nggak pernah ngasih presentasi ke anak SD sebelumnya. Saya nggak tau mesti mempresentasikan apa karena saya nggak pengen mereka kebingungan dan bosen sama presentasi saya. Akhirnya saya memutuskan buat menampilkan lebih banyak gambar dan topik-topik simple seperti lokasi Indonesia di map, video tentang alam Indonesia dan foto-foto tradisi tradisional Indonesia. Respon yang saya dapatkan jauh berbeda dari yang saya perkirakan sebelumnya. Mereka sangat excited untuk mengetahui negara lain yang bisa dilihat dari banyaknya yang bertanya tentang ini itu di Indonesia. Yang paling mengejutkan mereka tahu dimana lokasi Indonesia di peta, saya berani taruhan orang dewasa di Amrik aja belum tentu tahu. Another interesting story adalah salah satu guru yang sangat-sangat excited sama Indonesia, terutama Bali. Ia adalah penggemar buku Eat, Pray, Love dan fall in love sama Bali yang diceritakan di buku tersebut, "It's one of my dream to go to your country," she said.

You can see how excited they were!

Dihari yang sama, setelah presentasi di elementary school, saya menghadiri first game soccer for this season. Berhubung kali ini adalah home game, saya ngadem di mobil temen saya sambil menunggu game nya mulai. Yep, temperature mulai berubah because spring has come! Satu kata buat hari itu: panas! Saya yang pensiun dari soccer karena cedera ankle pada akhirnya dinobatkan menjadi manager. Tugas saya hari itu cuma merhatiin mereka main dan mencatat score. But it was not as easy as you thought, I have to sit on the bench facing the sun in a really hot weather. Saya menghabiskan paling nggak 4 botol air munum dan berulang kali nge-spray sun block, kepala saya juga sampe pusing karena terlalu lama berada dibawah matahari (it might because I was not used to it after a long time of winter). But the good thing was I finally successfully got tanned! No more pale skin. Aneh emang disaat orang Indo heboh mutihin kulit saya malah pangen tanned, tapi emang dasar saya yang nggak suka kulit saya terlalu putih.

First soccer game this season. 4-0 for Lady Jays!

Ok then! It's midnight already in Seaford, Delaware and I still have tons episodes of One Three Hill (It's freakin addicting!) to watch. I'm so excited for Philly and NYC trip next moth and off course PROM! Wait for my next post if you want to know the story!

P.S :

- I got my prom dress, its color is blue
- I got my third distinguish honor roll
- I'm looking for another suit case because I'm not sure if my whole closet right now could fit in my old suite case 
- and these are my three videos

Video for IPA 2


Video for AFS


Video for Mama & Papa