Sunday, February 17, 2013

Festival Antarbudaya 2


Sebagai returnees, banyak pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan pada kami mengenai pengalaman dan curiosity tentang budaya dan tradisi yang ada di Negara hosting. Karena hal tersebut, kami, para returnees ingin melakukan ‘sesuatu’ untuk sharing pengalaman, terutama tentang budaya dan tradisi dari Negara lain. Bina Antarbudaya chapter Medan, organisasi yang mengirim kami untuk program pertukaran pelajar ini, tahun lalu membuat event yang bernama Festival Antarbudaya. Dan tercetuslah ide untuk melakukan kembali event tersebut, yang tahun ini, bekerja sama dengan konsulat Amerika dan Jepang, Festival Antarbudaya 2, atau yang kami singkat Fanbud2 yang mengangkat tema, “Connecting life, sharing cultures”.

Pelaksanaan acara ini memangan banyak sekali waktu dan tentunya kerasnya. Alhamdulillah saya nggak sendiri karena panitia Fanbud2 yang saya pilih sangat berdedikasi dan berkomitmen besar untuk melaksanakan acara ini. Saya banyak belajar dari kepanitian FOS4 dalam melaksanakan acara ini. Persiapan Fanbud 2 memakan waktu berbulan-bulan, mulai dari urusan mencari sponsor sampai dekorasi, saya ikut menangani langsung. Capek memang, tapi saya banyak sekali mendapat pelajaran-pelajaran berharga yang nggak akan mungkin saya dapatkan di tempat lain. Tidak hanya belajar mengenai teknis acara, saya justru lebih banyak belajar mengenai human relation yang ternyata begitu penting baik dengan anggota, atasan maupun sponsor, yang juga menurut saya hal tersulit yang harus saya hadapi selama saya menjadi Ketua Panitia Festival Antarbudaya 2.
 
Tim dekorasi yang dipimpin adik saya sendiri Dhaifina Mazaya

Ngedekor tempat sampai  jam 1 malam, yang Alhamdulillah sukses menjadi salah satu daya tarik di hari H
Selain acara utama di hari H, Fanbud2 mengadakan lomba-lomba seru dengan total hadiah jutaan rupiah yang dipersembahkan oleh Bank SUMUT. Ada SINGTASTIC, yaitu singing competition yang penjuriannya diadakan di Valiq's Studio dua hari sebelum hari H, dengan pemenang utama Deborah, dan pemenang favorite, Beyond Invinity. Ada SHUTTERBUG, Photography contest yang mengangkat tema unik, Culturistic. Dan yang terakhir, lomba yang diadakan di hari H, KESHO, Japanese make-up competition.

Penjurian dari perlombaan-perlombaan ini nggak mudah karena semua peserta memiliki bakat dan keunikan masing-masing. Namun setelah memlalui perundingan, baik dengan juri, maupun panitia, akhirnya diperoleh pemenang-pemenang yang lebih unggul dan pantas menjadi juara.

SHUTTERBUG: Photography Competition

KESHO : Japanese Make-up Competition

SINGTASTIC: Singing Competition

What's on FANBUD 2?

Berbagai kegiatan dengan konsul Amerika dan Jepang
Photo Props
Performances
Berbeda dengan tahun lalu yang lebih fokus dengan perlombaan-perlombaan yang dilaksanakan, tahun ini kami lebih memfokuskan pada budaya dan tradisi dari setiap negara yang pernah kami tinggali. Bermodalkan pengalaman selama setahun, kami bertukar pikiran tentang budaya dan tradisi dari setiap Negara yang akan menjadi menarik untuk ditampilkan. Pada acara ini akan ada 3 zona yaitu zona Amerika, Eropa dan Jepang. Di setiap zona akan ada food bazaar, games, photo spot, volunteers asing dari setiap Negara untuk memperkenalkan negaranya dan banyak kegiatan menarik lainnya.
 
1) European Zone

Di zona Eropa, ada berbagai foto spots unik seperti ikon khas Inggris, the telephone box dan ikon terkenal dari Perancis, Eiffel Tower. Selain itu ada volunteers dengan kostum lucu seperti Judith, exchange student kita dengan pakaian khas Jermannya, Yayang, dengan jubah Harry Potternya dan banyak lagi volunteers yang berdandan ala eropa. Ada juga booth nail art dan booth Pizza dari Paparons.

2) Japanese Zone


Di zona Jepang, pengunjung bisa nyobain berbagai games tradisional khas Jepang dan makanan-makanan khas Jepang yang unik dan enak seperti takoyaki dan curry rice. Selain itu pengunjung juga bisa belajar membuar kaligrafi ala Jepang diajarkan oleh gurunya langsung. Zona jepang dimeriahkan oleh kakak-kakak volunteers yang cantik-cantik dengan yukatanya dan happi matsuri coat yang dikenakan oleh kakak-kakaknya yang cowok. Selain kakak-kakak panitia, banyak juga volunteers yang bercostplay ria yang menambah semaraknya zona Jepang.

3) American Zone


Siapa bilang Amerika cuma punya budaya bebas? Di zona Amerika, pengunjung bisa belajar mengenai budaya-budaya dan tradisi di Amerika, yang selama ini belum diketahui atau terdengar asing seperti Halloween, Thanksgiving, St. Patrick's Day, dan lain-lain, baik dari setiap subzone, film-film dokumenter ataupun langsung dari bulenya. Selain itu pengunjung bisa foto ala American graduation dengan cap and gown yang langsung dibawa langsung dari negaranya dan main games-games menarik khas Amerika yang seru diajarkan oleh volunteer asing kita, Christy. Subzone yang paling rame tentunya the 4th of July, dimana pengunjung bisa foto bareng dengan patung Bapak Presiden Obama dan belajar mengenai sejarah Amerika.

4) Bina Antar Budaya Zone


Zona terakhir adalah zona Bina Antarbudaya dimana pengunjung yang tertarik mengenai program pertukaran pelajar bisa mendapatkan informasi-informasi langsung dari ahlinya. Ada presentasi dari kak Ranap, returnee AFS Jerman mengenai program pertukaran pelajar dan presentasi dari Arin (AFS USA 2011-2012) Fira (AFS JEPANG 2011-2012) dan Nisa (AFS Jerman 2010-2011) mengenai pengalaman-pengalaman seru selama menjalankan program di negara host masing-masing. Selain itu, pengunjung yang tertarik untuk menjadi volunteer juga bisa mendaftarkan dirinya disini.

Special thanks buat panitia-panitia Fanbud yang luar biasa, tanpa kalian acara ini nggak akan bisa sesukses dan sekeren ini. Salut buat volunteers yang dengan sukarela membantu kelangsungan acara ini, sampai heran ngeliat loyalitas mereka buat acara ini yang kadang melebihi returnees atau kandidat BinaBud sendiri. Tapi saya yankin semua yang udah kita lakuin pasti ada manfaatnya buat kita, dan pastinya kalau bukan karena acara ini nggak akan ada persahabatan, gossip-gossipan, marah-marahan ataupun cinlok diantara panitia yang pastinya jadi moment yang nggak terlupakan sekaligus moment yang mendekatkan kita semua.

Salut buat kalian, I LOVE YOU GUYS!

Tuesday, February 12, 2013

Festival of SMANSA 4


Festival of SMANSA adalah event tahunan yang diselenggarakan SMAN 1 Medan. Setiap tahunnya Festval of SMANSA atau FOS mengangkat tema yang berbeda.  Tahun ini, FOS4 menangkat tema "Back to 60's" dan untuk pertama kalinya mengundang artis ibukota yang sedang naik daun: Raisa.

Selain acara puncak yang berupa performance dari Raisa, banyak kegiatan-kegiatan menarik lainnya yang di selenggarakan panitia FOS4, ada penampilan dari band-band lokal Medan, Acoustic Lounge, Food and Clothes Bazaar, Pameran Motor 60'an dan Creepy Labyrinth. Ada juga perlombaan-perlombaan seru yang bisa diikuti semua pelajar di kota medan; Dance Competition, Band Competition dan Photography Contest.

Menjadi bagian dari panitia FOS4 adalah pengalaman terbaik yang sekaligus menutup kegiatan kepanitiaan sekolah saya di SMAN 1 Medan. Bisa dibilang, saya menjadi panitia secara kebetulan. Tapi seperti kebetulan-kebetulan lainnya dalam hidup saya, kebetulan kali ini benar-benar memberi pelajaran dan menjadi moment tak terlupakan bagi saya. Kalau boleh jujur, baru kali ini saya berada dalam kepanitiaan yang solid dan all out dalam menjalankan visi misi awal dari kegiatan ini. Disini saya mempelajari pentingnya sebuah totalitas. 

Moment paling berkesan bagi saya adalah saat melaksanakan dekorasi. Semua dekorasi di FOS 4 adalah hand made karya panitia, siswa-siswi, guru-guru dan pegawwai yang turut serta membantu penyelesaiannya. Walaupun saya bukan panitia dekorasi, tapi saya ikut serta setidaknya delapan puluh persen dari proses dekorasi. Masih terasa capeknya weekend di sekolah ngerjain maskot FOS4, "Voxy", dan dua minggu sebelum hari H yang full dari jam tujuh pagi sampai malem dihabiskan dengan mengerjakan segala dekor mulai dari yang kecil sampai yang besar.

The mascot: Voxy

Kepanitian FOS4 ini memang sangat menguras energi, physically and mentally tiring. Namun selayaknya kepanitiaan-kepanitiaan lain yang pernah saya ikuti, semua rasa capek yang dirasakan hilang seketika saat melihat acara yang terealisasikan dengan baik dan sukses. Masih ingat gimana senangnya saat melihat Voxy yang awalnya cuma kerangka kawat dan staerofoam berisi kertas koran, akhirnya menjadi burung merak seperti yang sudah di bayangkan. Dan pastinya saat melihat jumlah dan antusiasme pengunjung FOS4. Sebagai panitia, kami mendapat tempat ekslusif untuk menonton acara puncak, yaitu di barisan paling depan penonton. Sebelumnya, saya tidak begitu sadar betapa banyaknya pengunjung yang datang, sampai suatu ketika saya berdiri diatas kursi dan melihat lapangan SMAN 1 yang seluruhnya penuh dengan penonton. Merinding, terharu dan pastinya senang karena jerih payah selama ini akhirnya terbayar.

Acara FOS4 yang persiapannya memakan waktu berbulan-bulan, akhirnya ditutup manis dengan penampilan dari Raisa. Berakhirlah sudah kepanitiaan ini yang juga merupakan kepanitiaan terakhir saya di SMAN 1 Medan. Saya bersyukur karena saya pernah menjadi bagian dari FOS4. Saya banyak belajar mengenai kepanitiaan, berorganisasi dan yang pasti dengan mengikuti kepanitiaan ini, saya dipermudah untuk menambah teman-teman baru di angkatan saya. Dan yang paling penting, saya belajar bahwa tidak mudah untuk merealisasikan ide-ide yang ada di awal, namun tidak ada pula yang bisa mengalahkan kepuasan pada saat melihat ide-ide yang tadinya cuma ada di atas kertas, bisa terealisasikan dengan sempurna. Dan saya sadari bahwa itu semua bisa terjadi karena adanya team work, dan komitmen setiap individunya untuk memberikan yang terbaik untuk mewujudkannya.

With some old friends

The coolest team I've ever been in