Saturday, February 25, 2012

When the going get tough, the tough get going

Dear Brielle,

Have you ever imagine how your life is gonna be without people that used to be around you? Have you ever realized how big are their impacts to your happiness? And then when you have to start all over again, in a really different side of world, just by your self, have you ever thought how hard it’s gonna be to live without them? Hard, it’s hard to make your own happiness when you get used to live with people who always make you happy. Family, friends… When they are not with you anymore, life’s suck.

Being exchange student is awesome, experienced something you would never imagined before, live in different side of world with different culture, different people, different life. But it’s not as easy as it’s seems to be. There will be a time when you are down, when you get tired of everything and all you need is normal life as an ordinary high school student in your country.  There will be a time when you need somebody to talk to but you know no one will understand and you realized that you are here, far away and completely alone. But there will be a time when you finally find a strenght to keep going, keep fighting. It’s when you finally remember that this is what you want. This is your dream. You have worked really hard to be here, you already gave everything to be here. Family, friends, life, you chose to leave them for this. And you have chosen to be one of few people from all over the world to experienced this. Everything you have started, must be finished.

Ada dua cara yang biasanya saya lakuin kalo lagi down. Pertama, ngajak Max jogging menjelang senja. Kedua duduk-duduk di ayunan sambil dengerin musik, fovorite saya (lagi) menjelang senja. Kenapa dua cara ini ampuh membantu saya kembali semangat? Karena kedua cara ini secara nggak langsung membuat saya sejenak meninggalkan segala sesuatu disini, having me time yang saya manfaatkan untuk merenung. Disaat saya kembali dari jogging atau saat saya duduk-duduk di ayunan, melihat rumah hostfam disini membuat saya sadar kalau setahun lalu, ini adalah sesuatu yang saya perjuangkan mati-matian, sesuatu yang saya sangat inginkan. And now, here I am.

It's like a magic, just sitting here and everything's clear: I want it, I supposed to be here

Sometimes when we're down, all we need is a break

------------------------------------------------------♥ ♥ ♥ --------------------------------------------------

Steven Curtis Chapman - Cinderella
Salah satu lagu di playlist favorite saya. Tapi saya nggak pernah bener-bener 'ngeh' maksud lagu Cinderella ini sampai pada saat lagu ini diputar di Father & Daughter Dance beberapa saat yang lalu. Dari namanya mungkin mudah dipahami kalau event ini dilaksanakan untuk Ayah dan anak perempuan di akhir bulan Januari. Ntah ini salah satu tradisi America atau bukan tapi Father & Daughter Dance ini diseenggarakan setiap tahunnya, dan di keluarga America saya ini sudah menjadi tradisi sejak Aubrey ( adik perempuan saya ) berumur 5 tahun dan ini merupakan tahun terakhir karena biasanya tradisi ini berakhir saat anak perempuan beranjak dewasa. 


Kembali ke lagu Cinderella, tahun ini saya berkesampatan untuk pergi ke Father & Daughter dance. Disaat lagu ini diputar, saya baru menyadari betapa dalam dan bermaknanya lagu ini. Saya juga sempat teringat dan kangen sama papa saya di Indonesia waktu ngeliat anak-anak perempuan yang lagi dance bareng ayahnya diiringi lagu ini, padahal saat itu saya lagi dance dengan American dad saya. Mulai dari ayah-ayah muda yang membawa anak-anak perempuannya yang masih kecil-kecil, sampai ayah-ayah yang sudah berumur dengan anak perempuannya yang sudah beranjak dewasa. Rasanya lagu ini begitu mengena di hati semua yang menghadiri acara tersebut.



Sehari setelah Father & Daughter Dance, saya menghadiri AFS mid-year orientation. Di orientasi ini semua exchange students dari seluruh dunia yang stay di Delaware berkumpul dan sharing pengalaman selama setengah tahun disini. Orientasi kali ini nggak jauh beda dari arrival orientation, tapi berkesempatan untuk ketemu anak-anak dari negara lain seperti Italia, Norwegia, Thailand, Belanda, Jerman, Iceland dan negara-negara lainnya adalah satu hal favorite yang nggak pernah saya bayangkan sebelumnya. Menjadi salah satu dari mereka, sharing culture dan yang terpenting persahabatan antar anak-anak dari berbagai negara di belahan dunia merupakan salah satu pengalaman luar biasa yang hanya bisa didapatkan dengan menjadi exchange student.

My favorite Italian guy

Di orientasi kali ini kami berkesempatan bertemu dengan Native Americans dan menambah pengetahuan tentang budaya orang-orang asli America. Kami belajar salah satu tarian tradisional mereka, belajar membuat dream catcher dan melihat matahari terbit di hari terakhir orientasi.

Met the Native Americans

My dream catcher

Di malam terakhir orientasi, beberapa dari kami memutuskan untuk tetap terjaga menunggu matahari terbit esoknya. Malam itu kami habiskan dengan bermain game, heart to heart atau hanya sekedar berdiam sambil sambil memandangi api unggun ( yang tentunya nggak bertahan lama ). Kebersamaan saat itu benar-benar berarti bagi kami semua, setelah berbulan-bulan berjuang dengan 'American life' beberapa hari bersama teman-teman seperjuangan rasanya benar-benar sebuah break dan kami semua sadar bahwa ini merupakan orientasi terakhir sebelum end of the year orientation di bulan Juni nanti, sebelum akhirnya kami pulang ke negara masing-masing. That night was one of the best moment in my life, with all my friends from all over the world.

The best night ever with my Italian, Norwegian, Swiss and Thailand friends

Seakan kenangan malam itu belum cukup bagi kami semua, tepat jam dua belas malam telfon di villa tempat diadakannya orientasi berdering. Disaat salah satu teman saya menjawab telfon itu, yang terdengar hanyalah suara angin tanpa seorang pun bersuara. Mencoba berfikir positif, kami berargumen kalau itu hanyalah telfon salah sambung. Pagi harinya, disaat semua sudah packing dan menunggu dijemput keluarga masing-masing, kami semua duduk-duduk di ruang tengah tempat telfon itu berada. Salah satu teman saya menceritakan tentang telfon tengah malam yang kami terima pada teman-teman lain yang nggak ikut begadang. Dan saat itu salah satu teman saya menyadari tulisan dibawah telfon itu yang membuat ruang tengah yang tadinya ramai seketika hening.


Then, last but not least untuk merayakan hari ulang tahun Connor yang berdekatan dengan Valentine's day, kami pergi ke Salisburry untunk menonton Barnum&Bailey Circus. Kami semua menikmati atraksi-atraksi walaupun kadang dibikin sakit jantung dengan aksi-aksi akrobatik yang luar biasa. Saya sendiri lebih menikmati cotton candy dan segala cemilan yang ada disana. Valentine's day kami rayakan dengan bertukar coklat dan dinner yang spesial dengan masakan dad, the best cook in the house.