Friday, December 2, 2011

How can I know all of these, if I'm not an exchange student?

 I'm thankful for every single second in my life... 
Every single chance that I got... 
Every single thing that I had... 
And every single unforgettable moment that I experienced... 
Especially for having such a wonderful family, not just one but two...

-Thanksgiving pray-

Finally! Setelah sekian lama dibikin sibuk sama sekolah dan swimming practice akhirnya nemu waktu senggang buat blogging. And yeah, swimming. Di akhir musim gugur ini saya join swimming team sekolah karena soccer team meliburkan diri selama musim dingin. Berhubung saya paranoid sama istilah " AFS = Another FAT Student" saya bergabung dengan swimming team yang pada awalnya saya kira bakalan asik dan mudah... Yah.. hanya pada awalnya. Ternyata oh ternyata swimming is one of the hardest sports here, dan yah... EMANG BERAT! Bayangin aja di kelas reguler satu kali pertemuan kami harus berenang at least 50 laps dan entah kesambet apa si couch yang cute and hot ini mindahin saya ke kelas berat yang latihannya Senin sampai Jumat, dua hari buat latihan fisik di gym yang artinya treadmill, sit-up, push-up dan lain lain serta tiga hari practice dan buat kelas ini kami diwajibkan 10 laps for each stroke belum lagi IM (Individual Medley) yang nggak terhitung berapa banyak dan bikin perut saya sakit karena saya belum terbiasa diving.

Selain dibikin sibuk sama kegiatan sekolah dan club, my life here is super fun! Beberapa minggu yang lalu saya pergi ke Washington DC bareng anak-anak AFS DE lainnya. It was a really fun trip! We walked around the city and took a lot of picture. Ngintip the White House dari sela-sela pager berharap ngelihat Obama, ngelihat Lincoln statue yang fenomenal dan dibikin terkagum-kagum sama capital building yang emang luar biasa megah!
Diakhir bulan Oktober semua orang heboh dengan Halloween, saya juga nggak mau ketinggalan buat ngelakuin all Halloween tradition dan favorite saya adalah pumpkin craft. Saya dan keluarga saya membeli labu langsung dari ladangnya dan beberapa hari sebelum Halloween we crafted the pumpkin. 

Washington DC trip
Halloween

And another American tradition yang baru aja kami rayain adalah Thanksgivinig. I got one full week off from school! Dan selama liburan kerjaan saya dan host brothers saya nggak jauh dari movie marathon, males-malesan di sofa (pernah ketiduran sampe pagi yang bikin badan saya sakit semua), main football dan rutinias terbaru selama awal musim dingin; hot tub. Yep, disaat udara lagi dingin-dinginnya bule-bule gila ini malah dengan santainya shirtless keluar rumah malam-malam dan berendem di hot tub. Saya awalnya nolak mentah-mentah karena saya bukan big fan of cold weather. Tapi karena rayuan maut dari bule-bule kece ini akhirnya saya pun berani nyoba berendem di hot tub dingin-dingin dan ternyata... enak! Dan akhirnya saya pun ketagihan dan every weekend pasi kami selalu bikin ritual hot tub dengan temen-temen saya atau hostbro yang lagi hang out dirumah. Dan pernah satu malem entah kesambet setan apa saya mau aja diajak taruhan keluar dari hot tub dan lari ngelilingin rumah yang pada akhirnya bikin saya tersiksa masuk angin dan sialnya lagi disini nggak ada yang namanya t***k angin ataupun minyak kayu putih. Saya dan mom juga had a girls day yang kami manfaatkan buat manicure and pedicure, shopping and had a great lunch at the beach yang bikin host sist saya ngambek karena dia sedang trip ke Indiana waktu itu. Dan disaat Thanksgiving day tiba, saya dan keluarga pergi ke rumah keluarga mom buat Thanksgiving dinner yang nggak usah ditanyak lagi enaknya. So far I love Thanksgiving karena disitulah saat-saat berkumpulnya keluarga dan saling mensyukuri atas apapun yang telah didapat selama ini baik keluarga, teman, pekerjaan atau apapun. Dan tahun ini di Thanksgiving pray before the dinner, my mom menambahkan di sela-sela doanya; "... and thank you God, for giving us our new member of family, our daughter Arin..." yang bikin saya hampir nangis sakin terharunya. Di hari terakhir liburan kami mulai ngedekor rumah buat Christmas party yang bakal diadain minggu ini karena kami bakal ada trip ke Florida weeks before Christmas. My family had tons of Christmas decoration yang lucu-lucu dan bikin gemes. Ryan juga nambahin nama saya di family boat for Christmas yang bikin saya (lagi-lagi) terharu. 


And finally.... the holiday's over and I'm back to my routinity... And the good thing was I just got my Distinguish Honor-Roll Certificate because I got a straight A! Oh iya saya juga akhirnya nyelesain NewsLetter setelah sekian lama, bagi yang berminat baca, saya lampirkan dibawah ini! 

Kegiatan selama liburan
Thanksgiving day
We're ready for Christmas!

*   *   *

“How do you know what a dream is if you never accomplished one...”

Kalau dipikir-pikir sampai sekarang masih nggak percaya rasanya bisa sampai di sini, Seaford, Delaware. Masih inget gimana perjuangan mulai dari ngisi forms yang berjibun, seleksi yang nggak selesai-selesai dan yang paling bikin makan hati waktu nunggu kepastian berangkat atau nggak berangkatnya saya. Nggak kebayang gimana senengnya waktu dapat surat dari Bina Antar Budaya yang menyatakan saya lulus. The real adventure dimulai dari keberangkatan yang nggak seperti temen-temen lainnya yang at least punya rombongan sampai di negara tujuan, saya harus menempuh perjalanan Jakarta – Dubai – New York selama lebih dari 24 jam SENDIRIAN alias SINGLE TRAVELLER. Waktu diatas pesawat banyak yang memenuhi pikiran saya, betapa beratnya meninggalkan ‘comfort zone’ kehidupan yang menurut saya sudah sempurna karena saya mempunya keluarga dan teman-teman yang sangat-sangat saya sayangi. Disaat yang bersamaan saya juga nggak bisa memungkiri betapa excited-nya saya membayangkan kehidupan yang saya tau bakal benar-benar berbeda dari hidup saya selama ini dan tentunya pengalaman-pengalaman yang  cuma bakal saya peroleh selama setahun disini.
Dua hari pertama saya di Seaford merupakan hari-hari yang paling berat selama saya disini. Di malam pertama saya di sini saya udah dibikin shock sama anjing host mom yang tiba-tiba nongol di sebelah tempat tidur saya dan ini otomatis bikin saya nggak bisa tidur sampai pagi karena khawatir dan faktor jetlag. Dan karena faktor kurang tidur dan mungkin culture shock selama dua hari itu saya bener-bener ngerasain homesick yang gila-gilaan ditambah anjing yang selalu ngikutin kemanapun saya pergi dan hobinya nongkrong dikamar saya, dan ajaibnya lagi si anjing ini bisa buka kenop pintu kamar saya yang sialnya nggak ada kuncinya. Rasanya saya pengen kehidupan saya yang‘biasa’kembali. Hari ketiga Arrival Orientation Camp diadakan selama tiga hari, yang membawa dampak besar bagi semangat saya yang mendekati nol saat itu. Saya bertemu anak-anak AFS dari seluruh dunia disana dan melalui sharing baik dari staffs maupun anak-anak AFS yang lain saya tau kalau semua hal yang saya rasakan juga dirasakan oleh semua exchange student dan mau nggak mau itu bikin semangat saya naik lagi! Apalagi malam-malam berikutnya banyak kegiatan yang bikin saya bersyukur banget bisa jadi bagian dari AFS, kapan lagi bisa ketemu dan sharing culture bareng anak-anak dari seluruh dunia! Saya juga cerita sama Local Coordinator saya masalah anjing yang membuat saya nggak nyaman, dan puji syukur saya dapet LC yang sangat mengerti masalah saya dan akhirnya kami memutuskan kalau mencari host family baru adalah yang terbaik buat saya.
Saya tinggal di rumah LC saya selama satu tiga hari dan dirumah temporary host family selama dua minggu sampai akhirnya saya menemukan permanent host family. Selama tinggal sama mereka yang semuanya beragama Kristen catholic saya benar-benar belajar sama yang namanya toleransi beragama, saya dibuat terharu oleh dua host brother saya yang sampai bela-belain nyari compass di  athic disaat saya harus shalat, dan saya pun selalu berusaha mengikuti misa setiap hari minggu di gereja dan saying grace setiap sebelum makan malam untuk menunjukkan rasa toleransi saya terhadap keluarga baru saya. Selama disini saya belajar mandiri mulai dari hal-hal kecil seperti bikin sarapan dan nyetrika baju untuk pertama kalinya yang bikin tangan saya melepuh sampai belajar untuk menyelesaikan masalah sendiri karena saya tau kalau apapun yang terjadi disini cuma saya yang mengalaminya dan bisa menyelesaikannya. Pernah suatu saat saya iseng-iseng buka google map dan ngetik alamat rumah saya, saat itu baru saya sadarin betapa jauhnya saya dari rumah dan betapa kangennya saya sama rumah walau saat itu saya cuma bisa ngeliat atapnya doang. Yang paling bikin sedih kalau lagi kangen-kangennya sama keluarga, temen-temen atau pacar tapi cuma bisa ngeliat wajah mereka di layar laptop dan berusaha senyum and tell them that I’m okay supaya mereka nggak khawatir.
Selama disini saya diberi beberapa kesempatan untuk melakukan presentasi baik sama gereja local, sekolah ataupun komunitas local di Seaford. Nggak ada yang ngalahin rasa bangga waktu mereka semua terkagum-kagum dengan keindahan Indonesia dan diakhir presentasi saat saya mengatakan “That’s all about my country, Indonesia…” Selama disini tanpa saya sadari saya selalu melakukan rutinitas yang sebelumnya nggak pernah saya bayangkan seperti naik yellow school bus, pindah-pindah ruangan selama jam pelajaran, locker, bergabung di sports teams dan yang baru aja saya lakukan, home coming yang sempet bikin saya shock waktu masuk ke ruangan dan langsung disuguhi ‘American dirty dance’. Setiap hari saya dibikin sibuk baik sama sekolah ataupun sport team. Dari awal sekolah sampai Autumn saya bergabung dengan Soccer Team yang menurut saya ASIK! Latihannya lumayan berat tapi tetep aja karena dibawa enjoy jadi ketagihan sama yang namanya lari-lari di lapangan bola. Selama akhir musim gugur dan musim dingin saya bergabung di Swim Team karena Soccer Team nya libur selama musim dingin, dan swimming practice is much more harder. Latihannya setiap hari jam 6 sampai jam 8 malam, dan semua diwajibkan AT LEAST 10 laps for each style. Bisa dibayangin diakhir season badan saya bakal berotot ditambah factor saya minum susu sebagai pengganti air putih disini. Semua itu, yang sebelumnya cuma bisa saya lihat di film-film sekarang saya lakukan sebagai rutinitas sehari-hari. Nggak pernah terbayangkan sebelumnya saya bisa mendapatkan kesempatan selama setahun ini. But the fact is I’m finally here in a small town Seaford, Delaware for a year as an exchange student with an opportunity to know how American life is.
Tapi seperti yang sering dibilang orang-orang, good time’s running faster. Nggak terasa udah hampir tiga bulan saya disini, living life as an American. Ngerasain punya temen-temen bule and (thanks God) such a wonderful American family. Bahkan sekarang saya suka nyut-nyutan sendiri kalau ngebayangin tiba waktunya pulang nanti. Nggak kebayang gimana sedihnya saya ninggalin rumah yang selalu ramai dan host brothers yang jahilnya nggak ketulungan! Danny yang selalu bikin suasana santai dan lucu, Ryan yang paling jahil sekaligus paling care, Connor si bungsu and the sweetest person in this house and Aubrey my roommate yang selalu bantu saya mengenai apapun dan tentunya mom and dad who always treat me as their kids. Nggak ada yang bisa bikin lebih seneng dan terharu selain diperlakukan selayaknya keluarga disini. Tapi saya juga nggak bisa memungkiri gimana excitednya saya waktu pulang nanti ketemu keluarga dan temen-temen. Come back to my ‘old life’ dengan segala pengalaman yang saya dapat disini. Berani keluar dari batas aman saya selama ini dan melihat dunia is such a wonderful experience than only come once in my life. And how can I know all of these feelings, if I’m not an exchange student? –Syahrina Mazaya, AFS-USA 2011/2012

Me and Hanna (Norway) @ the presentation
My Distinguish Honor-Roll Certificate

My Family: Ryan, Mom, Connor, Aubrey, Dad, Danny and me